KronologiJasad Eril Pertama Kali Ditemukan Penjaga Pintu Air Bendungan Engehalde Tasmalinda. 10/06/2022. Presiden Berkurban 2 Sapi di Kepri. Update Corona RI 9 Juli 2022: Bertambah 2.705 Kasus, 4

Galih Gumelar - Misteri Dari Kisah Mistis yang Dialami Para Penjaga Bendungan Pintu Air 10 Tangerang. Bendungan yang telah berdiri sejak 1927 di era penjajahan Belanda masih mempertahankan gaya bangunan dan kontruksi klasik ala Belanda kuno. Lokasi Bendungan ini berada di Kota Tangerang Banten, dan biasa kita jumpai jika kita menuju ke arah Cadas, Mauk, Paku Haji, Pasar Kemis, Sepatan dari Kota Tangerang melalui arah Rumah Sakit Sitanala atau Gedung Cisadane Pemda Kota Tangerang Seperti di lansir dari Warta Kota, Misteri Galih Gumelar mendapatkan adanya misteri dan mitos dari Bendungan ini. Kenapa dinamakan Pintu Air 10, karena menurut mitos berdirinya bendungan tersebut yang memiliki 10 pintu dengan masing-masing ukuran tinggi dan lebar pintu sebesar 10x10 meter. "Ini semua pintu 10, lebar pintu 10 meter, tinggi pintu 10 meter. Makanya di sebut pintu air 10," ucap Abdul Maiin salah satu petugas penjaga Bendungan Pintu Air 10. Namun di balik sejarah panjangnya, bendungan itu kerap diselimuti cerita mistis baik para penjaga yang bertugas ataupun masyarakat sekitarnya. Abdul bersama rekannya mengaku, kerap mengalami kejadian mistis saat dirinya mendapat tugas menjaga bendungan di malam hari. "Kalau mistis sih orang bilang banyak. Banyak yang ngomong macam-macam mitosnya ya. Tapi kalau saya rasakan sendiri memang ada," katanya. Abdul mengisahkan, bila dirinya berjaga di malam hari selalu ada saja kejadian mistis yang ia rasakan di ruang kerjanya. Misal seperti kerjadian air kiriman dari hulu Tangerang tanpa adanya informasi yang diterima para petugas dari Bendungan Batu Belah, Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Abdul bersama rekannya sedang asyik berjaga hingga terlelap di larut malam hari. Abdul terkejut saat dirinya kembali terbangun dari tidur pulasnya dengan penampakan sosok manusia kurcaci. Sontak, Abdul membangunkan temannya tersebut. Namun, teman Abdul hanya tertidur pulas tanpa bisa dibangunkan dirinya. Merasa terbingung, Abdul yang telah bekerja sembilan tahun mencoba menyadarkan diri. Alhasil, saat ia menoleh ke arah kali ternyata air mendapat kiriman dari hulu hingga berstatus banjir. Padalah Abdul mengecek tidak ada panggilan dan laporan dari hulu Tangerang akan adanya air kiriman tersebut. "Enggak ada laporan dari hulu kalau ada air datang. Tahu-tahu dibangunin sama manusia kurcaci. "Saya diam, pas saya tengok pintu air ternyata air banjir," kenang ia sambil memegang pundaknya yang merasa merinding. "Bener tuh mas, saya kerap mengalami hal yang sama," saut salah satu teman Abdul yang bertugas dari dalam gedung. Pengalaman tersebut, kerap dialami oleh para petugas. Namun, para petugas seakan berterima kasih dengan hal mistis tersebut karena dianggapnya sebagai peringatan. "Para petugas jaga malam tertidur dan dibangunin lewat cara aneh seperti itu. Saya jadi terimakasih juga secara tidak langsung kami dibantu," jelasnya. Adapun, kisah aneh yang dialami oleh para petugas berupa suara menangis dari salah satu pintu bendungan. Bila suara tersebut didengar oleh para petugas, hal tersebut diyakini sebagai pertanda akan adanya temuan mayat yang tersangkut di pintu bendungan. "Kalau khusus petugas dengar pintu nangis sudah semuanya merasakan dan mendenger. Biasanya sehabis itu ada mayat di pintu yang terdengar nangis itu," jelas Abdul. Di sisi lain meski terkesan mistis, bendungan pengontrol air kawasan Tangerang yang masih mempertahankan desain kunonya itu dapat berdampak positif. Pasalnya, selain menjadi ikon kota, kawasan bendungan kerap menjadi tempat wisata bagi warga sekitar hingga mancanegara untuk mengadakan sebuah festival maupun pergelaran budaya. "Disini ada pecun. Pecun itu lomba dayung perahu naga. Kalau kemarin setelah pecun, tiap lima tahun sekali itu ada perlombaan perahu hias dari 12 negara," jelasnya. Namun, demi alasan keamanan pihak Pemerintah Kota Pemkot Tangerang mengganti lokasi tersebut yang masih dengan daerah aliran sungai DAS Bendungan Pintu Air 10. Dari hasil cerita di atas, bahwasanya kita hidup memang berdampingan dengan dunia lain yang ada aturan dan sumbernya, segala kebenarannya hanyalah milik Allah SWT. Sumber Warta Kota
10Bendungan Urugan Bendungan zonal, bendungan batu 11 Bendungan Urugan Stabilitas terhadap rembesan, stabilitas terhadap longsor 12 Bangunan Pelengkap Pelimpah bebas dan peredam energi 13 Bangunan Pelengkap Pelimpah samping, pelimpah chute spillway b.!!Pintu!air!limpah!silindrik!! c.!!!Pintu!tainter!! d.!!Pintu!air!gerigi!!! Author: TANGERANG, - Ketinggian debit air di Bendungan Pasar Baru atau Pintu Air 10 di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, mengalami peningkatan pada Kamis 28/10/2021 malam atau berstatus siaga 1. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Ghufron Falveli berujar, ketinggian debit air di Pintu Air 10 sempat mencapai 500 sentimeter. Untuk informasi, sungai yang mengalir menuju Pintu Air 10 adalah Sungai Cisadane. Dia menyebut, peningkatan itu terjadi karena ada kiriman air dari Bendungan Batu Belah di Bogor, Jawa Barat. "Pintu Air 10 sudah siaga 1, ketinggian air sekitar 500-an sentimeter," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis malam. Baca juga Warga Perumahan di Tangerang Protes Pemetaan Google Street View Petugas Pakai Surat Endorse Berdasar ketinggian itu, kata dia, ada potensi munculnya banjir di sejumlah wilayah di Kota Tangerang. Beberapa lokasi yang berpotensi banjir, yakni di Kelurahan Panungganan Barat, Kecamatan Cibodas; dan Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh. Oleh karena itu, sejumlah personel BPBD tengah bersiaga di sejumlah titik, termasuk di Kelurahan Panunggangan Barat dan Kelurahan Gondrong. "BPBD kita perintahkan untuk siaga di titik rawan banjir di sepanjang jalur Sungai Cisadane," ucapnya. "Kita sudah kerahkan pasukan untuk monitoring seandainya ada potensi banjir, kita sudah koordinasi dengan lurah dan camat," sambung dia. Selain itu, guna meminimalisasi munculnya banjir, pihak Pintu Air 10 sudah membuka sejumlah pintunya agar aliran sungai dapat mengalir. Baca juga Dikeluhkan Ambil Foto Perumahan Tanpa Izin, Google Minta Maaf dan Hapus Pemetaan Perumahannya Hingga saat ini, Ghufron menyebut bahwa belum ada wilayah di Kota Tangerang yang tergenang banjir. Dia berharap hujan tidak terjadi di Bogor. "Semoga di sana Bogor enggak hujan. Semoga dari debit air di sana tidak menimbulkan genangan di kita," harapnya. Seorang petugas di Pintu Air 10 mengatakan, pihaknya sempat membuka lima dari 10 pintu air yang ada. Saat ini, pihaknya hanya membuka tiga pintu air karena debit di sana sudah menurun. "Sekarang debit airnya 400 sentimeter, tadi tertinggi sempat sekitar 530 sentimeter," tuturnya saat ditemui, Kamis. Meski sudah mengalami penurunan debit air, petugas tetap berjaga di lokasi tersebut. Bagi warga yang terlibat bencana, maka dapat menghubungi nomor darurat ke 122 atau 021 558 2144. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Minggu 01 September 2019 - 16:47 WIB. Protes Penutupan Pintu Air, Petani Geruduk Bendungan Juwero. A A A. KENDAL - Penutupan pintu air dan pengeringan saluran irigasi diprotes puluhan petani dari Kendal, Jawa Tengah. Mereka menggeruduk Bendungan Juwero, Minggu siang (1/9/2019). Petani meminta pengeringan ditunda, dan air dari Bendungan Juwero
Salah satu peninggalan sejarah di Kota Tangerang yang masih megah terpelihara sampai sekarang adalah Bendungan Pintu Air Sepuluh atau yang juga dikenal dengan sebutan SANGEGO. Bendungan yang dibuat era tahun 1920an oleh Pemerintah Kolonial Belanda ini sampai sekarang masih berfungsi dengan baik membendung Sungai Cisadane yang membelah Kota Tangerang. Dengan fisik yang kokoh, tinggi bendungan ini mencapai 110 meter. Disebut dengan pintu 10, karena bendungan ini memiliki tiang penyangga sebanyak sepuluh buah dan terlihat seperti pintu yang berjumlah sepuluh buah. Bendungan ini dibangun pada awal abad ke-20 tepatnya antara tahun 1921 sampai 1930 sebagai bentuk manifestasi Potik Etis balas budi yang dijalankan oleh Pemerintah Kolonial Belanda kepada rakyat Indonesia. Dan Tangerang yang dijadikan salah satu Benteng Tangerang Kota Benteng pertahanan oleh Belanda selain menjalankan potik etis tersebut juga sangat logis membangun infrastruktur di wilayah pertahanan mereka. Sehingga selain membangun bendungan pintu sepuluh untuk menjaga dan mengontrol ketinggian air Sungai Cisadane guna kepentingan mencegah banjir dan irigasi, Pemerintah Kolonial Belanda juga membangun fasilitas pengolahan air bersih di samping bendungan yang kelak diteruskan fungsinya oleh pemerintah sebagai Kantor PDAM Tangerang guna pendistribusian air baku atau air bersih untuk kawasan Tangerang. Bendungan Pintu Air Sepuluh sampai dengan saat ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Tangerang, khususnya Kota Tangerang. Kalau dikonversi dengan nilai rupiah saat ini, berapa nilai biaya pembangunan bendungannya saja seperti fisik bendungan pintu sepuluh. Pastinya luar biasa besar. Semoga Bendungan Pintu Air Sepuluh tidak sekedar menjadi simbol dan maskot sejarah belaka, tetapi juga dapat dibangun menjadi spot daerah objek pariwisata lokal dengan kelengkapan fasilitasnya. T AboutTNG I AboutTNG W E abouttng KementerianPekerjaan Umum akan memperbaiki dua pintu air yaitu bendungan pintu air 10 dan Pasar 10, Kota Tangerang, Banten, pada 2014, karena ada sejumlah Top News Terkini

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID qchk0z9qEBYZPSLyKFXEYx4sAPQZr884NxBkBWVK_zxsDsIxY3bL5Q==

KONTROLPANEL: Sali kembali menutup pintu air yang berada di kontrol panel bendungan saat kondisi sudah normal. (Foto: Achmad Arianto/Radar Bromo) Itulah aktivitas sehari-hari yang dilakukan Sali, 55, penjaga pintu air Bendungan Banyubiru di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Profesi itu sudah digelutinya sejak 1984.

Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang atau Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane lokasinya berada di Desa Koang Jaya, Karawaci, Tangerang. Untuk sampai ke tempat itu, saya melewati jembatan yang melintang di atas Sungai Cisadane, dan lalu belok kanan. Lokasi bendung berada di pojok kanan jalan yang berkelok ke arah kiri. Bentang Bendungan Pintu Air Sepuluh berada di sebelah kanan jalan arah menuju ke Masjid Pintu Seribu yang jaraknya 3,2 km lagi arah ke barat daya. Tak ada parkir khusus da tempat itu, namun ada ruang luang yang tak begitu besar untuk kendaraan berhenti tanpa terlalu mengganggu lalu lintas di jalan. Sungai Cisadane adalah salah satu sungai utama yang airnya mengalir melewati Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Sungai itu merentang sepanjang sekitar 80 Km. Sumber air Sungai Cisadane berawal dari Gunung Salak – Pangrango di Kabupaten Bogor, dan kemudian mengalir hingga sampai ke muaranya yang berada di Laut Jawa. Sesuai dengan nama julukan populernya, Pintu Air Sepuluh Tangerang atau Bendungan Sangego memiliki sepuluh buah pintu air yang lebarnya masing-masing sepuluh meter. Penguasa Belanda di jaman kolonial mulai membangun Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane ini pada tahun 1927 dan membutuhkan waktu hingga lima tahun sebelum mulai digunakan pada 1932. Konon pemerintah Belanda sampai perlu mendatangkan para pekerja yang berasal dari kota Cirebon ketika membangun bendung ini. Bisa jadi karena di saat yang bersamaan ada banyak proyek yang sedang dikerjakan, sehingga jumlah tenaga kerja yang ada di sekitar lokasi sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan. Sebuah pemandangan menarik terlihat ketika seorang pria muda tampak tengah menebar jala dari atas Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang di ruang diantara dua buah pintu air. Agaknya Sungai Cisadane bukan hanya menghidupi para petani dan pemilik sawah serta menjadi sumber air minum kota Tangerang, namun juga menjadi tempat bermain anak dan mencari ikan. Saya memotret pemandangan di Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang ketika batang pisang masih menjadi mainan pilihan bagi anak-anak untuk bermain di sungai yang permukaan airnya tampak sedang surut. Seorang pria usia pertengahan abad terlihat tengah berjalan membawa jala untuk mengais rejeki dari dalam perut air Sungai Cisadane di dekat lokasi bendungan. Agak di sebelah kanan seorang pria memancing dengan berjongkok di "pulau" di tengah sungai di bawah bendungan, yang membutuhkan kesabaran dan kewaspadaan karena permukaan air sewaktu-waktu bisa naik. Ikan sebesar telapak tangan beberapa kali terlihat berhasil dikail dan dimasukkan ke dalam bubu yang ia bawa. Lebih ke kanan lagi ada seorang pria tampak tengah mengail dari atas bendungan yang cukup tinggi. Tentu membutuhkan senar yang panjang dan kuat untuk memancing dengan cara seperti itu. Selain sebagai pengendali banjir, fungsi utama bendungan ini adalah untuk mengairi areal persawahan seluas ha lebih yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Serang dan DKI Jakarta. Bentang Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang merentang sepanjang 125 meter dan dibuat dengan konstruksi beton bertulang. Cukup menarik melihat aktivitas penduduk di sekitar bendungan, dan jika mau anda pun bisa naik melewati tangga untuk kemudian berdiri menikmati pemandangan dari atas konstruksi besi bendungan, tentu dengan ijin penjaga yang bertugas. Sewaktu kunjungan saya itu hanya tiga buah pintu air yang dibuka. Pintu-pintu air ini masih digerakkan oleh mesin-mesin tua HEMAAF warisan Belanda berkekuatan 6000 Watt yang seusia dengan umur bendungan. Ada lima buah mesin penggerak pintu yang masing-masing menggerakkan dua buah pintu air. Akan sangat menarik jika saja di tepian Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang dibangun tempat minum dan makan yang bisa dipakai bersantai dan menikmati pemandangan setelah berjalan menyusur sungai dan bendungan. Pengembangan kawasan wisata seperti ini perlu terus dilakukan oleh pemerintah setempat untuk membantu bergeraknya ekonomi. Alamat Bendungan Pintu Air Sepuluh berada di Jl Raya Sangego, Desa Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang Kota. Lokasi GPS Waze smartphone Android dan iOS . Jam buka sepanjang waktu. Harga tiket masuk sumbangan diharapkan. Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang., seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Februari 16, 2021.
5Gambar 4 Sistem Kendali Pintu air Bendungan Gambar 5 Sistem Deteksi Pada Sungai Keluaran Dari gambar blok prototype sistem di atas, tiap - tiap blok sistem memiliki fungsinya masing - masing sebagaimana telah diatur agar sesuai dengan kebutuhan. Blok 1 (gambar 3) memiliki fungsi mendeteksi perubahan ketinggian air sungai
Pintu Air 10 dibangun pada tahun 1927 dan mulai digunakan di tahun 1932 pada masa penjajahan Belanda. Hal ini sebagai bentuk manifestasi Politik Etis Balas Budi yang dijalankan oleh pemerintah Kolonial Belanda kepada rakyat Indonesia. Bendungan Pintu Air 10 ini sampai sekarang masih berfungsi dengan baik membendung Sungai Cisadane Kota Tangerang. Selain membangun bendungan guna menjaga dan mengontrol ketinggian air Sungai Cisadane, juga untuk kepentingan mencegah banjir dan irigasi. Tinggi bendungan ini mencapai 110 meter dengan panjang 125 meter. Disebut dengan Pintu Air 10 karena bendungan ini memiliki tiang penyangga sebanyak sepuluh buah. "Pintu air ini sudah memasuki kurang lebih usia 80 tahun, biasanya per 100 tahun sekali di cek ketahananya," ujar Abdul salah satu petugas Bendungan Pintu Air 10, Senin 08/03/2021. Pemeliharahaan Bendungan Pintu Air 10 ini dilakukan setiap 3 bulan sekali, seperti pelumas rantai. "Kurang lebih dua tahun yang lalu pintu yang lama sudah diperbaiki, dan kerusakan yang parah tidak ada, paling cuma bocor kecil, tapi masih bisa diatasi," katanya. Dari bendungan, air di distribusikan untuk irigasi dan sumber air utama bagi kawasan Tangerang. Aliran air Cisadane bermuara akhir di Tanjung Burung Teluk Naga. Abdul menambahkan, semua pintu ada 10, dan mesinnya ada lima. Jadi satu mesin itu bisa digunakan untuk membuka tutup dua pintu. Kalau debit airnya tinggi, petugas bisa angkat dua pintu sekaligus, tapi jika debitnya normal bisa menggunakan satu pintu saja. "Kondisi sekarang normal, debit air bagian depan sekitar 1250 m³ dan bagian belakang 5500 m³. Konstruksi normal semua tidak ada kendala, pemeliharaan sesuai SOP," jelasnya.
. 33 400 109 69 33 117 68 383

bendungan pintu air 10